Oleh: abarochman | 27 Juli 2009

Obat Tradisional Diabetes Melitus

Gejala awal diabetes adalah sering buang air kecil, rasa haus, lensa mata berubah bentuk sehingga pengllihatan menjadi kabur untuk sementara waktu, dan lain-lain.

Diabetes timbul ketidakmampuan mengubah glukosa menjadi tenaga. Ketika kadar gula dalam darah sudah terlalu tinggi, ginjal tidak mampu menyaring semua darah sehingga urine mengandung glukosa.

Pengobatan (Pilih salah satu resep di bawah ini ):

Ramuan Obat Tradisional 1 :

1 butir biji avokad dikeringkan setelah itu dijadikan bubuk. 5 gram bubuk avokad diseduh dengan 200 cc air.

Pemakaian : Minum ramuan 2 kali sehari

Ramuan Obat Tradisional 2 :

4 biji rambutan disangrai hingga kering kemudian ditumbuk halus. Setelah itu, bubuk biji rambutan direbus dengan air secukupnya.

Pemakaian : Minum selagi hangat, Konsumsi 2 kali sehari

Ramuan 3 :

2-3 sendok makan bubuk kedelai diseduh dengan air secukupnya, kemudian diminum.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari

Ramuan 4 :

30 gram rambut jagung dan 100 gram batang kangkung direbus dengan air secukupnya.

Pemakaian : Minum selagi hangat , Konsumsi 2 kali sehari

Ramuan 5 :

100 gram labu parang/labu kuning dan 100 gram labu bligo/labu tangkua ditim, kemudian dimakan.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari

Ramuan 6 :

10 lembar daul salam dan 30 gram daun ceplukan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari

Ramuan 7 :

60 gram labu parang (labu kuning) dan 1 buah pare diiris-iris menurut selera lalu dimasak dengan cara ditumis atau masakan lain sesuai selera, kemudian dimakan.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari

Ramuan 8 :

2 buah apel , 1 buah avokad, 60 gram labu parang (labu kuning), dan 50 gram nanas dijus kemudian diminum.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari

Ramuan 9

Cuci bersih dan Rajang 4 gram umbi bawang merah, 15 gram buah buncis, 10 helai daun salam. Haluskan bahan, lalu campurkan dengan 120 ml air matang. Peras.

Pemakaian : Minum 1 kali sehari sebanyak 100 ml. Lakukan selama 14 hari.

Ramuan 10

Cuci bersih 1/3 genggam dau sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 21 lembar mimba, dan 6 cm batang brotowali. Potong-potong bahan, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas.

Pemakaian : Minum setelah makan, sehari 2 kali, masing-masing 1 gelas.

Ramuan 11

Rebus 12 lembar daun kacapiring dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.

Pemakaian : Minum sekaligus. Lakukan setiap hari.

Ramuan 12

Belah 1 buah jambu biji setengah matang menjadi 4 bagian, lalu rebus dengan 1 liter air sampai mendidih. Angkat dan setelah dingin disaring.

Pemakaian : Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.

Ramuan 13

Cuci bersih tanaman ciplukan yang sudah berbuah dan dicabut beserta akarnya. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring.

Pemakaian : Minum sekaligus, 1 kali sehari.

Ramuan 14

Rebus 2 potong kulit batang jambu monyet dan adas pulawaras secukupnya dengan 2 liter air sampai mendidih. Setelah dingin, saring.

Pemakaian : Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.

Hernia Nucleus Pulposus (HNP) atau lebih dikenal dalam bahasa awam, Saraf Terjepit, adalah suatu kondisi dimana bantalan lunak (soft gel disc atau Nucleus Pulposus) diantara ruas-ruas tulang belakang mengalami tekanan dan pecah (herniasi), sehingga menekan kumpulan saraf di dalam tulang belakang (spinal cord).

HNP dapat terjadi di sepanjang ruas tulang belakang, dari leher sampe tulang ekor (cervical, thorakal, lumbal atau sacrum). Dan tergantung pada lokasi dimana HNP terjadi, nyeri dapat dirasakan di berbagai bagian anggota tubuh. Misalnya, bila HNP terjadi di leher/cervical, dapat menyebabkan migrain/vertigo, sakit kepala berkepanjangan, dan dapat juga sampai ke bahu dan tangan. Bila HNP thorakal/tulang dada terjadi, dapat menyebabkan lengan, bahu terasa nyeri dan bahkan juga sesak napas. HNP di lumbal/pinggang biasanya lebih berat karena selain menyebabkan sakit pinggang, lama-lama merambah sampai seluruh kaki, yang dimulai dari rasa kebas, kesemutan dan bahkan dapat menyebabkan kaki lemas dan pincang.

HNP dapat terjadi akibat gerakan paksaan traumatis seperti jatuh, dapat juga disebabkan oleh sikap tubuh yang salah selama bertahun-tahun, sehingga menyebabkan tekanan antara ruas-ruas tulang belakang dan terjadi herniasi pada bantalan ruas tulang belakang.

Oleh: abarochman | 2 Maret 2009

Bersama keluarga

Pada tgl 18 Agustus 2008,
di kediaman Aba Rochman, Jl K. Husein no 2 Pabean – Sedati – Sidoarjo

hut ke 63

hut ke 63

Kategori